Kenapa Jam Gadang Pakai “IIII” Bukan “IV”?Sejarah & Filosofinya
Home » Blogs  »  Kenapa Jam Gadang Pakai “IIII” Bukan “IV”?Sejarah & Filosofinya
Kenapa Jam Gadang Pakai “IIII” Bukan “IV”?Sejarah & Filosofinya

Misteri Jam Gadang: Kenapa Angka 4 Ditulis “IIII”, Bukan “IV”?

Dipersembahkan olehDulins Travel• 2025
Daftar Isi

Pendahuluan

Setiap kali wisatawan datang ke Bukittinggi, Jam Gadang selalu menjadi destinasi utama. Menara megah yang berdiri sejak 1926 ini tidak hanya menjadi simbol kota, tetapi juga menyimpan cerita yang membuat orang penasaran. Salah satunya adalah penulisan angka romawi pada jam raksasa ini. Alih-alih memakai angka “IV”, ternyata angka 4 ditulis dengan “IIII”.

Ketika pertama kali melihatnya, banyak orang langsung bertanya-tanya. Bahkan, sebagian mengira ini kesalahan sepele. Namun, jika kamu menggali lebih dalam, fakta ini justru membuka pintu menuju sejarah, estetika, hingga filosofi budaya yang kaya.

Kenapa Angka 4 Ditulis “IIII” Bukan “IV”?

Ada banyak penjelasan, dan masing-masing menambah daya tarik Jam Gadang.

Estetika dan Keseimbangan Visual

Pertama, alasan yang paling masuk akal adalah soal estetika. Jika angka 4 ditulis “IV”, keseimbangan visual jam akan terlihat timpang. Dengan “IIII”, sisi kiri (I, II, III, IIII) menjadi seimbang dengan sisi kanan (VIII, IX, X, XI). Maka, penulisan ini justru membuat jam tampak lebih harmonis.

Filosofi Lokal Minangkabau

Kedua, masyarakat Minangkabau menafsirkan angka “IIII” sebagai simbol empat unsur penting dalam hidup: agama, adat, alam, dan budaya. Jadi, setiap kali orang melihat angka ini, mereka tidak hanya membaca waktu, tetapi juga mengingat pilar-pilar kehidupan yang harus dijaga.

Kepercayaan Mistis

Ketiga, ada juga cerita yang menyebut bahwa angka “IV” dianggap membawa kesialan. Karena itu, arsitek sengaja memilih “IIII” agar menara jam ini tetap terhindar dari musibah dan bertahan lama.

Dengan begitu, jelas bahwa angka “IIII” bukanlah kesalahan, melainkan pilihan yang penuh makna.

Dari Misteri ke Wisata Edukasi

Setiap kali kamu berjalan-jalan di sekitar Jam Gadang, kamu bukan hanya melihat menara jam yang indah, tetapi juga mempelajari kisah-kisah berharga di baliknya. Transisi dari sekadar rasa penasaran menuju pemahaman yang lebih dalam membuat perjalananmu terasa jauh lebih bermakna.

Bayangkan, saat kamu menunjuk angka “IIII” kepada anak-anak atau teman, percakapan langsung berubah menjadi diskusi edukatif. Mereka jadi bertanya, “Kenapa ya tidak pakai IV?” Pertanyaan sederhana ini mengundang rasa ingin tahu, menstimulasi logika, dan sekaligus menanamkan pelajaran sejarah.

Fakta Lain yang Bikin Jam Gadang Semakin Unik

  • Mesin Jam Asli Inggris→ Mesin jam dibuat oleh pabrik Vortmann Relinghausen di Jerman, mirip dengan mesin Big Ben di London. Hingga sekarang, mesin ini masih bekerja manual.
  • Atap Berganti 3 Kali→ Dari ayam jantan (era Belanda), berubah pagoda (era Jepang), hingga gonjong khas Minangkabau (era Indonesia merdeka).
  • Saksi Sejarah→ Dari rapat perlawanan rakyat hingga perayaan kemerdekaan, Jam Gadang selalu menjadi pusat peristiwa penting di Bukittinggi.

Dengan kata lain, Jam Gadang tidak hanya penunjuk waktu, tetapi juga penunjuk sejarah.

Kenapa Fakta Ini Penting untuk Wisatawan?

Pertama, fakta unik ini membuat perjalananmu lebih seru. Kedua, kamu bisa pulang dengan cerita yang bisa dibagikan. Ketiga, kamu tidak hanya berfoto, tetapi juga benar-benar belajar sesuatu. Dan keempat, kamu jadi lebih menghargai karya budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Selain itu, dengan memahami cerita angka “IIII”, kamu semakin sadar bahwa detail kecil bisa membawa makna besar. Maka, wisata sejarah seperti ini bukan hanya hiburan, tetapi juga pendidikan.

Penutup

Jam Gadang bukan hanya ikon Bukittinggi, tetapi juga simbol penuh filosofi yang menyatukan estetika, budaya, dan sejarah. Misteri angka romawi “IIII” membuktikan bahwa setiap detail kecil selalu menyimpan cerita besar. Jadi, saat kamu berkunjung ke Bukittinggi, jangan hanya berfoto lalu pergi. Sebaliknya, berhentilah sejenak, amati jam itu, dan renungkan makna yang terkandung di dalamnya.

👉 Dengan begitu, kamu akan pulang bukan hanya membawa foto indah, melainkan juga pengetahuan, pengalaman, dan rasa bangga terhadap kekayaan budaya Indonesia.

📲 Chat WhatsApp Dulins Travel
Klik tombol di atas untuk konsultasi & booking langsung via WhatsApp!

BersamaDulins Travel, liburan Anda bukan hanya sekadar jalan-jalan, tapi juga penuh makna dan edukasi.

Dulins TravelFakta UnikSumatra BaratJam GadangBlog Dulins TravelDulins Travel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *